Budidaya kroto dapat
dilakukan di ruang yang tidak terlalu luas, tidak membutuhkan tumbuhan , dan
bisa memanfaatkan ruang yang ada di dalam rumah atau gudang , dan tidak ribet
dalam membudidayakannya . kami memberikan inovasi karena semakin langkanya
kroto di alam dan dapat menjadikan peluang usaha yang bagus,karena kebutuhan
kroto semakin meningkat,dan banyaknya pencinta burung berkicau.
Kroto merupakan hasil dari
telur semut rangrang , awal mula kroto tersebut berawal dari larva kroto yang
sangat kecil , kemudian dari larva kroto yang sangat kecil tersebut berkembang
semakin membesar dan semakin berbentuk seperti semut yang yang diselimuti
selaput putih , dan itulah yang disebut kroto.
Semut rangrang karakteristik semut
ini merupakan : (Semut) Rangrang atau kerangga (Oecophylla) adalah semut
berukuran agak besar yang dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam membentuk
anyaman untuk sarangnya. Dalam bahasa Inggris ia disebut weaver ant atau
"semut penganyam". Rangrang sebagaimana banyak semut lain adalah
serangga sosial dan membentuk koloni. Koloni rangrang dapat sangat tinggi
populasinya. Serangga ini bersifat teritorial (menjaga tempat hidupnya) dan
bertemperamen "galak". Rangrang tidak segan-segan menyerang apa pun
yang mendekati kawasan aktivitasnya. Karena perilaku ini, banyak pemilik pohon
buah di Asia Tenggara memanfaatkannya untuk menjagabuah yang mulai ranum.
Selain sebagai penjaga, rangrang dimanfaatkan manusia sebagai sumber pakan
burung berkicau peliharaan.Larvanya dikenal sebagai kroto dan disukai oleh
burung pemakan serangga. Kroto merupakan komoditas perdagangan sekunder sebagai
tambahan penghasilan petani.